Total Tayangan Halaman

Kamis, 06 November 2014

Jaringan Komputer

I. Pengertian jaringan komputer
Pengertian  Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan.
II. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
- Membagi  fungsi sumber daya seperti berbagi pemakaian printer, CPU, RAM, harddisk
- Komunikasi : contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
- Akses informasi: contohnya web browsing,File Sharing,dll.
III. Ciri-ciri jaringan komputer:
1. berbagi perangkat keras (hardware).
2. berbagi perangkat lunak (software).
3. berbagi saluran komunikasi (internet).
4. berbagi data dengan mudah.
5. memudahkan komunikasi antar pemakai jaringan.
·      Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :
1.    Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi :
- Local Area Network(LAN):   Jaringan komputer yang secara geografis terletak berdekatan dan saling berhubungan.
    -Wide Area Network (WAN):  Jaringan komputer yang secara geografis terpisah jarak yang jauh dan dihubungkan dengan saluran telepon atau gelombang radio.
     - Metropolitan Area Network (MAN): Jaringan komputer yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia. Lebih dikenal sebagai internet.
2.  Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi :
  -Jaringan Klien-server (Client-server)
Jaringan klien-server pada dasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client).Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya.Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya.Tentu saja konfigurasi omputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya.
    -Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer).
Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya. Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.

3.      Berdasarkan distribusi sumber informasi / data , terbagi menjadi :
·         Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.
·         Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.

4.  Berdasarkan media transmisi data
·         Jaringan Berkabel (Wired Network)
Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan.] Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
·         Jaringan nirkabel(Wi-Fi)
Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

Model Koneksi Jaringan
1.  Server
Ada dua buah jenis server, yaitu :
a)      Server dedicated
Yaitu server yang tidak memiliki fungsi lain. Ia tidak bisa digunakan sebagai workstation. Untuk melihat jenis dari server tersebut dapat diketahui melalui sistem operasi jaringan yang dijalankannya, misalnya Novell Netware.
b)      Server Non-Dedicated
Yaitu server yang juga bisa berfungsi sebagai workstation. Contohnya : Microsoft Windows NT Server, Mocrosoft Windows NT Workstation, Microsoft Windows 95/98, Unix, Linux, Mac OS/2.
Dari fungsinya, server dapat digunakan :
a)      Menyimpan file-file yang digunakan bersama-sama pada hard disk-nya
b)      Mengatur komunikasi (seperti pesan e-mail) antar workstation
c)      Mengkoordinasikan pencetakan kepada printer yang dipakai bersama-sama
d)     Server juga dapat menyimpan CD-ROM yang dapat dipakai oleh para pemakai  network
e)      Bisa menyimpan tape drive atau drive lain yang digunakan untuk menyimpan hard disk server atau hard disk pada workstation
f)      Dengan perangkat lunak dan keras tambahan, server bisa mengarahkan e-mail  dari dan ke internet.
Server juga bisa mengirimkan fax ke luar jaringan ke mesin fax yang ada di luar. Kenyataannya server hampir dapat melakukan semua  pekerjaan yang mencakup pengiriman data.
2.  Client Server
Client server adalah suatu bentuk arsitektur, dimana client adalah perangkat yang menerima yang akan menampilkan dan menjalankan aplikasi (software komputer) dan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan keamanannya. Server biasanya terhubung dengan client melalui kabel UTP dan sebuah kartu jaringan (network card). Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.
             Dalam teknologi informasi, client server merujuk kepada cara mendistribusikan aplikasi ke pihak client dan pihak server. Dalam model client-server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah (tetapi masih dalam sebuah kesatuan) yakni komponen client dan komponen server. Komponen client dijalankan pada sebuah workstation. Pemakai workstation memasukkan data dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu, kemudian mengirimkannya ke komponen server, umumnya berupa permintaan layanan tertentu yang dimiliki oleh server.  Komponen server akan menerima permintaan layanan tersebut dan langsung memprosesnya serta mengembalikan hasil pemrosesan kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data tadi dan menampilkannya kepada pemakai dengan menggunakan aplikasi yang digunakan oleh pemakai. Sebuah contoh dari aplikasi client-server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP). Skrip ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak client akan dijalankan oleh web browser pada komputer client (workstation).      Client-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database. Dengan metode client-server database dapat diinstal pada komputer server dan aplikasinya diinstal pada client. Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end.Server mengatur dan mengendalikan fungsi dari client, tetapi client hanya bisa menerima layanan dari server tanpa bisa mengendalikan kinerja dari server, jadi dapat di simpulkan bahwa server berfungsi sebagai penyedia layanan dan client beerfungsi untuk menerima layanan yang di berikan oleh server.




Jaringan Client server mempunyai jenis-jenis layanan antara lain adalah :
Jenis layanan Client-Server antara lain:
a)      File Server : memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
b)      Print Server : memberikan layanan fungsi pencetakan.
c)      Database Server : proses-proses fungsional mengenai database dijalankan padamesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan.
d)     DIP (Document Information Processing): memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data

·         Keunggulan dan kelemahan pada jaringan Client Server
 Keunggulan:
a)      Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
b)      Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
c)      Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan:
a)      Biaya operasional relatif lebih mahal.
 b)      Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
c)      Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
3.  Peer to peer
Peer to peer yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.Jaringan komputer P2P termasuk sebuah cabang (subset) dari bidang komputasi terdistribusi. Namun komputasi terdistribusi sendiri bukanlah cabang dari P2P. Sebutan “peer-to-peer” mengisyaratkan sebuah hubungan kesetaraan (egalitarian relationship) diantara para peer (pengguna satu dengan yang lainnya). Dan yang terpenting, hubungan ini haruslah menghasilkan interaksi langsung antara komputer pengguna yang satu dengan komputer pengguna lainnya. Tanpa embel-embel ada komputer yang berstatus sebagai client dan berstatus sebagai server.

Secara teknis, jaringan P2P (peer-to-peer) adalah sebuah jaringan yang memungkinkan semua komputer dalam lingkungannya bertindak/berstatus sebagai server yang memiliki kemampuan untuk mendistribusikan sekaligus menerima berkas-berkas atau sumber daya (resource) yang ada dalam komputer mereka ke komputer lainnya.
Berdasarkan tingkat/derajat sentralisasinya, jaringan P2P terbagi ke dalam 2 tipe, yakni:
a) P2P Murni (Pure P2P)
b) P2P Hybrid (Hybrid P2P),
Manfaat Peer to Peer (P2P)
Tujuan utama dari jaringan P2P adalah agar semua peer dapat menyediakan sekaligus memanfaatkan resource komputer, termasuk bandwith, media penyimpanan, dan kemampuan komputasi yang ada di dalam jaringan tersebut. Dengan demikian, ketika node-node (komputer-komputer) telah banyak terhubung dan terjadi banyak permintaan terhadap sistem, kapasitas total yang dimiliki oleh sistem juga akan meningkat. Hal ini merupakan kontraproduktif dengan apa yang terjadi pada sistem client-server. Dalam sistem client-server, bertambahnya client justru dapat menyebabkan melambatnya transfer data di dalam sistem.
Sifat terdistribusi yang dimiliki oleh jaringan P2P ini juga dapat meningkatkan kestabilan/kekokohan (robustness) sistem dari kemungkinan kegagalan (system failure). Kestabilan ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, adanya replikasi/penggandaan data yang terjadi di antara para pengguna (peer). Kedua, dengan memanfaatkan resource komputer peer itu sendiri untuk mencari data yang ada di dalam jaringan tanpa mengandalkan satu resource komputer server saja.
Cara Instalasi Sederhana Jaringan Peer to Peer
Untuk membangunnya, langkah pertama tentu saja siapkan jaringan anda. Silahkan beli dan pasang perangkat keras yang perlu, lalu desain alamat IP intranet. Misal gunakan 10.0.0.1 – 10.0.0.254, netmask 255.255.255.0 (disingkat 10.0.0.0/24). Selanjutnya, anda perlu pasang sistem operasi yang mampu layanan peer-to-peer network di tiap komputer. Dalam hal ini anda bisa pakai Windows maupun Linux.
Keluarga Windows yang mendukung model ini adalah Windows for Workgroup, Windows 95/98/XP, maupun Windows NT/2000/2003 workstation. Agar suatu komputer jadi server, aktifkan layanan “File and Print Sharing”, lalu tentukan folder dan printer yang akan di-sharing. Sementara itu di sisi client, aktifkan layanan “Client for Microsoft Network”. Si client akan bisa memakai Network Neigborhoud untuk mengakses folder di komputer server, dan juga pakai printer di server. Layanan ini tersedia dengan seragam di semua versi Windows.
Sementara itu di Linux, filosofinya agak berbeda. Layanan hanyalah tambahan pada sistem operasi yang dijalankan sebagai daemon. Jadi anda bisa pakai distro Linux apa saja, versi berapa saja, yang penting aktifkan daemonnya. Susahnya, atau lebih tepat enaknya, untuk layanan yang sama anda punya banyak pilihan daemon !
Untuk file sharing, anda bisa pakai daemon NFS (Network File System) atau SAMBA. NFS khusus untuk file sharing antar *nix. Kalau pakai SAMBA, anda bisa sharing file antara Linux/Windows. Sementara itu untuk printer sharing, anda bisa pakai daemon lpr, klasik untuk semua *nix. Kalau mau sharing Windows/Linux, pakai SAMBA.

Keunggulan dan kelemahan pada jaringan peer to peer
Keunggulan
a)      Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
b)      Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
c)      Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

 Kelemahan
a)      Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
b)      Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
c)      Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
d)     Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar